ASUS BR1100 Laptop Mempuni untuk Jalani Pembelajaran Jarak Jauh

Laptop yang dulu sekadar menjadi alat mesin ketik kini sudah berkembang menjadi perangkat yang memiliki banyak fungsi sekaligus. Selain bisa digunakan untuk mengetik berbagai dokumen, laptop juga dibekali dengan kemampuan lain yang dapat mendukung hobi maupun pekerjaan seseorang.

Sekarang ini laptop sudah menjadi barang wajib untuk menunjang kegiatan belajar mengajar secara online. Jika dulu laptop biasanya hanya digunakan oleh para mahasiswa dan dosen, saat ini pelajar SD hingga SMA pun sudah banyak yang memanfaatkan laptop untuk membantu mereka belajar.

Manfaat laptop dalam mendukung kegiatan belajar sudah sangat besar. Di era digital seperti saat ini, laptop tidak hanya dapat digunakan untuk mengerjakan tugas sekolah dan mencari bahan belajar, tetapi juga telah menjadi jembatan untuk berkomunikasi dengan guru dan dosen. Ditambah dengan situasi pandemi yang sedang melanda Indonesia saat ini, peran laptop sebagai alat pembelajaran online semakin dibutuhkan oleh semua kalangan pelajar.

Asus BR1100

 

Meski demikian, laptop yang beredar saat ini sebagian besar dirancang untuk digunakan oleh remaja dan orang dewasa. Sementara itu, anak-anak yang masih duduk di bangku SD pun sudah banyak yang membutuhkan laptop untuk menemani kegiatan belajarnya sehari-hari. Mengingat anak-anak memiliki perilaku yang sangat aktif, mereka pun memerlukan laptop khusus yang lebih tahan banting. Selain itu, laptop khusus anak-anak juga harus memiliki desain yang mudah dan nyaman digunakan, serta tidak merusak kesehatan mereka.

Menjawab kebutuhan tersebut, ASUS menghadirkan BR1100, yaitu seri laptop yang khusus ditujukan untuk anak-anak. Berbeda dengan laptop lain yang ada di pasar saat ini, ASUS BR1100 memiliki desain yang ramah terhadap anak-anak mulai dari desain yang lebih tangguh hingga dibekali dengan fitur-fitur khusus untuk melindungi anak-anak. Dengan demikian, anak-anak diharapkan dapat bisa belajar secara lebih interaktif dan menyenangkan.

Desain Lebih Tangguh

Dibandingkan dengan laptop kelas konsumen pada umumnya, ASUS BR1100 hadir dengan desain yang lebih tangguh dan tahan banting. Perbedaannya bahkan langsung dapat terlihat, dimana ASUS BR1100 memiliki karet pelindung di sekeliling bodinya. Karet pelindung atau rubber bumper ini berfungsi untuk meredam benturan. 

Seperti yang kita tahu, anak-anak memiliki perangai yang sangat aktif sehingga laptop yang digunakan kemungkinan besar akan sering terbentur. Kehadiran lapisan karet pelindung tersebut sangat penting agar komponen penting di dalam ASUS BR1100 tetap terjaga.

Agar lebih terlindungi, ASUS BR1100 juga dibekali fitur anti-spill pada keyboard-nya. Fitur tersebut membuat ASUS BR1100 tetap dapat berfungsi dan tidak rusak meski terkena tumpahan air. Jumlah air yang dapat ditahan oleh keyboard laptop ini adalah hingga 300cc, kurang lebih setara dengan segelas air. Dengan demikian ASUS BR1100 tetap aman dari kecelakaan seperti ketika anak-anak tidak sengaja menumpahkan segelas air ke laptop ini saat digunakan.

Semua fitur perlindungan ekstra tersebut tentu tidak akan banyak berguna jika ASUS BR1100 sulit untuk digenggam oleh tangan anak-anak. Untuk itulah permukaan bodi laptop ini hadir dengan tekstur anti-selip khusus yang membuat ASUS BR1100 mudah digenggam bahkan oleh tangan anak-anak yang ukurannya lebih kecil dari tangan orang dewasa.

 

Gelar sebagai salah satu laptop ASUS paling tangguh bukan hanya sekadar klaim sepihak semata. ASUS BR1100 sendiri telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD-810H). Setidaknya, ada 22 pengujian ekstrem yang berhasil dilewati oleh ASUS BR1100. Pengujian tersebut di antaranya adalah uji operasional pada suhu ekstrem hingga uji vibrasi dan benturan ekstrem. Singkatnya, dunia telah mengakui ketahanan ASUS BR1100.

Lebih Aman untuk Anak-Anak

Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak lebih rentan terhadap penyakit dan gangguan fisik lainnya yang bisa disebabkan dari penggunaan laptop. Hal yang paling dekat adalah kesehatan mata. Menggunakan laptop dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan gangguan pada sistem penglihatan anak-anak. Hal tersebut disebabkan oleh radiasi gelombang cahaya biru yang merusak mata.

Mengurangi dampak kerusakan pada mata anak-anak, ASUS menghadirkan layar khusus pada BR1100. Layar pada laptop tersebut dilengkapi dengan teknologi yang mampu mengurangi radiasi cahaya biru secara signifikan sehingga kesehatan mata penggunanya dapat lebih terjaga. Layar ASUS BR1100 bahkan mengantongi sertifikasi low blue-light emissions dari TÜV Rheinland, membuktikan bahwa teknologi yang diusung memang benar dapat menjaga kesehatan mata penggunanya.

Selain perlindungan terhadap mata, ASUS BR1100 juga dilengkapi dengan keyboard anti-bakteri. Setiap tombol pada keyboard ASUS BR1100 dilapisi oleh lapisan khusus berteknologi BacGuard. Lapisan tersebut dapat membuat bakteri berbahaya seperti E.coli tidak dapat berkembang biak dan dapat mati dalam kurun waktu 24 jam. Teknologi tersebut juga telah teruji memiliki efektivitas hingga 99% dan telah mengantongi sertifikasi ISO 22196 serta JIS Z 2801.

Nyaman untuk Pembelajaran Jarak Jauh

Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) telah menjadi alasan mengapa para pelajar bahkan yang masih duduk di sekolah dasar kini membutuhkan laptop. Kondisi pandemi yang sedang melanda saat ini telah memaksa kegiatan belajar mengajar dialihkan secara online dalam bentuk PJJ. Tentu saja untuk mengikuti PJJ dan tetap dapat bersekolah, siswa membutuhkan sebuah laptop yang telah dilengkapi dengan fasilitas belajar secara online seperti tersedianya webcam serta fitur audio yang mumpuni.

ASUS BR1100 sendiri telah dilengkapi dengan kamera khusus yang dibekali teknologi noise reduction sehingga wajah pengguna yang berada di depan kamera tetap terlihat dengan jelas di berbagai kondisi pencahayaan. Tidak hanya itu, khusus varian BR1100FCK yang mengusung desain convertible, ASUS menghadirkan kamera kedua yang posisinya berada di atas keyboard. Kamera kedua yang disebut sebagai World Facing Camera tersebut berguna ketika ASUS BR1100FCK digunakan pada mode tent atau tablet, dimana siswa bisa mengambil gambar atau video guru di depan kelas sambil tetap melihat ke arah layar.

Sementara dari sisi audio, ASUS BR1100 dilengkapi dengan sistem mikrofon khusus yang dibekali teknologi AI noise cancelling. Teknologi yang juga hadir di berbagai laptop premium ASUS tersebut memungkinkan berbagai suara bising dapat diredam sehingga lawan bicara akan tetap dapat mendengar suara pengguna laptop ini dengan baik. Fitur ini tentu akan sangat berguna saat melakukan PJJ mengingat kondisi rumah yang tidak selalu kondusif.

 

Soal penyimpanan data, ASUS BR1100 sudah dilengkapi dengan penyimpanan berupa eMMC berkapasitas 128GB. Jika dirasa masih kurang, sebuah slot M.2 PCIe SSD terdapat di ASUS BR1100 dan mendukung penyimpanan berkapasitas hingga 1TB. ASUS BR1100 tidak mendukung penggunaan hard disk dengan alasan perangkat penyimpanan tersebut mudah rusak jika terkena benturan. Selain itu, hard disk juga memiliki kecepatan baca yang lambat sehingga akan menghambat performa secara keseluruhan.

Konektivitas Lengkap dan Daya Tahan Baterai Panjang

Selain kamera dan sistem audio yang mumpuni, ASUS BR1100 juga dibekali dengan berbagai konektivitas untuk menunjang kegiatan belajar sehari-hari. Dimulai dari konektivitas nirkabel, ASUS BR1100 sudah dibekali dengan teknologi WiFi 6 (802.11ax). Teknologi WiFi terbaru tersebut membuat ASUS BR1100 tidak hanya memiliki koneksi WiFi yang lebih kencang tetapi juga lebih stabil. WiFi yang stabil berarti tidak ada gangguan Ketika belajar secara online.

 

Sementara dari sisi konektivitas menggunakan kabel, ASUS BR1100 dilengkapi dengan port yang sangat mumpuni. Port yang tersedia di ASUS BR1100 di antaranya adalah USB Type-C, USB Type-A, HDMI, dan Ethernet. Selain itu, terdapat juga 3.5mm audio jack untuk penggunaan perangkat audio tambahan. Port tersebut memastikan berbagai perangkat tambahan bisa dihubungkan tanpa kendala bahkan tanpa bantuan dongle.

Harus mengisi daya baterai laptop ketika sedang digunakan untuk aktivitas berlajar memang tidak akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Untuk itulah ASUS BR1100 dilengkapi dengan baterai berkapasitas 42WHrs yang mampu membuatnya dapat digunakan hingga lebih dari 10 jam. Bahkan dalam pengujian menggunakan PCMark 10 Battery Benchmark pada mode Modern Office, ASUS BR1100FCK yang ditenagai prosesor Intel Celeron N5100 bisa bertahan hingga 11 jam 42 menit. Daya tahan baterai tersebut sangat cukup untuk menemani kegiatan belajar anak-anak seharian.

Main Spec.	ASUS BR1100FKA
CPU	Intel® Pentium® Silver N6000 1.1 GHz (4M Cache, up to 3.3 GHz, 4 cores) Intel® Celeron® N4500 1.1 GHz (4M Cache, up to 2.8 GHz, 2 cores) Intel® Celeron® N5100 1.1 GHz (4M Cache, up to 2.8 GHz, 4 cores)
Operating System	Windows 10 Home
Memory	Up to 16GB RAM
Storage	128GB eMMC Up to 1TB M.2 PCIe Gen3 SSD
Display	11.6" (16:9) IPS HD (1366 x 768), Touchscreen, Stylus Support
Graphics	Intel® UHD Graphics
Input/Output	1x USB 2.0 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB 3.2 Gen 2 Type-C, 1x HDMI 1.4, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, 1x RJ45 Gigabit Ethernet
Camera	720p HD camera with privacy shutter, World facing 13MP camera
Connectivity	WiFi 6(802.11ax), Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2
Audio	SonicMaster, Built-in speaker, Built-in array microphone with Cortana support
Battery	42WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion
Dimension	29.46 x 20.49 x 1.99 ~ 2.00 cm
Weight	1,4 Kg
Colors	Grey
Price	Start from Rp5.979.000
Warranty	2 tahun garansi global

Selengkapnya

Yuk Pahami 3 tahapan Rehabilitasi Narkoba di Indonesia

Proses rehabilitasi merupakan upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan pecandu dari rantai bahaya.  Begitu pula yang dilakukan untuk para pecandu narkoba. Di Indonesia, terdapat 3 tahapan yang perlu dilalui untuk dapat lepas dari tempat rehabilitasi. Berikut tahapan rehabilitasi narkoba yang harus dilewati oleh para pecandu.

Gejala Kecanduan Narkoba

Gejala kecanduan narkoba tertentu yang terjadi biasanya tergantung dari jenis narkoba yang digunakan. Secara umum, ada beberapa tanda dan gejala kecanduan narkoba yang harus Anda waspadai. Pertama, Mata merah dan pupil mengecil atau membesar. Kemudian mengalami kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan.

Kebiasaan makan dan tidur yang tidak teratur serta kurang merawat diri. Mood cepat berubah seperti kadang energik namun tiba-tiba diam. Orang dengan kecanduan biasanya juga akan sering merasa cemas dan lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Paling parahnya, seseorang juga akan mengalami kejang-kejang dan tubuh bergetar.

Bantuan Rehabilitas

Bantuan rehabilitasi bagi pecandu narkoba diberikan oleh Pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pemberlakuan Wajib Lapor Bagi Ketergantungan Narkotika. Pecandu Narkoba wajib mendaftarkan diri pada Fasilitas Pelaporan (IPWL) yang merupakan salah satu Rumah Sakit, atau Sarana Rehabilitasi narkoba Medis lainnya.

Selain melapor ke IPWL , pecandu narkoba juga dapat melapor dengan mendaftar di situs resmi Sistem Informasi Rehabilitasi Indonesia (SIRENA) Badan Pengawas Obat Nasional (BNN) dan mengisi formulir. Kalaupun diatur demikian, tidak jarang pecandu narkoba, baik lingkungan maupun pribadi, tertunda atau sulit menerima rehabilitasi karena stigma yang menyertainya. 

Pecandu narkoba kadang-kadang diasosiasikan dengan penjahat. Akibatnya, pecandu sering mengingkari kondisi dan tidak mau melaporkannya. Memang, pengguna narkoba adalah korban yang harus merehabilitasi diri untuk membebaskan diri dari kendali narkoba dan bahaya yang terkait dengannya. Pecandu narkoba akan dirawat untuk rehabilitasi dan tidak akan dijatuhi sanksi pidana.

Tahapan Rehabilitasi

1. Medis atau detosifikasi

Rehabilitasi secara medis yang bisa dikonsultasikan di https://ashefagriyapusaka.co.id/ merupakan langkah awal yang harus dialami oleh seorang pecandu agar terbebas dari kecanduan narkoba. Pada tahap ini, dokter memeriksa kesehatan fisik dan mental pecandu. Setelah tes, menentukan jenis pengobatan yang diberikan untuk meringankan gejala pecandu. 

Misalnya, pecandu narkoba ringan yang bergantung pada heroin dapat diobati dengan metadon atau naltrexone. Pemerian obat tersebut dilakukan secara bertahap. Selama rehabilitasi, dosis obat dikurangi seiring dengan berlanjutnya kecanduan. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan kecanduan pada pecandu dengan cara perlahan agar tidak terjadi pemberontakan.

2. Non Medis

Pecandu narkoba juga mengikuti berbagai kegiatan pemulihan terpadu, mulai dari konseling dan terapi kelompok hingga bimbingan mental atau keagamaan. Konseling membantu pecandu narkoba mengidentifikasi masalah dan perilaku yang menyebabkan mereka. Dengan cara ini pecandu dapat menemukan strategi yang paling tepat untuk membebaskannya dari rantai narkoba. 

Terapi Kelompok (Therapeutic Community) kini menjadi forum diskusi yang beranggotakan para pecandu narkoba lainnya. Tujuan dari treatment ini adalah agar para anggotanya dapat saling memotivasi, membantu dan mendukung agar proses penyembuhan dapat berjalan dengan lancar dan dosis kecanduan terus mengalami pengurangan.

3. Bina Lanjutan

Tahap pengembangan lanjutan merupakan tahap akhir dari rangkaian rehabilitasi. Dalam konsultasi dengan https://ashefagriyapusaka.co.id/ Pecandu narkoba ditawari kegiatan berdasarkan minat dan bakatnya. Ini memungkinkan para pecandu untuk kembali bekerja dan tetap produktif setelah menyelesaikan program rehabilitasi. Mantan Pecandu Narkoba dapat kembali bermasyarakat.

Jika orang sekitar anda sudah menjadi pecandu narkoba, jangan takut untuk menghubungi IPWL terdekat untuk rehabilitasi narkoba. Semakin cepat merehabilitasi, akan semakin baik untuk kesehatan. Anda juga dapat menghubungi psikiater untuk konseling dan pengujian psikologis dan fisik. Setelah uji coba selesai, psikiater dapat memberikan saran dan perawatan untuk mengelola kecanduan narkoba.

Selengkapnya